Pengolahan Sinyal Digital - Teori Dasar
A.
Pengertian
Sinyal
Sinyal adalah besaran fisis yang
bergantung dengan waktu, ruang, dan satu atau lebih variable bebas. Sinyal
dapat menyediakan dan membawa informasi, seperti suara manusia yang membawa
informasi suara, electrocardiogram
(ECG) yang memberikan informasi kondisi hati pasien, dan electroenchephalogram (EEG) yang memberikan informasi mengenai
aktifitas otak pasien. Sinyal dapat dinyatakan secara matematis. Sebagai contoh:
B. Elemen
Dasar Sinyal
Elemen dasar sinyal terdiri dari
sinyal input, proses pengolahan, dan sinyal output. Sinyal input maupun sinyal
output dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital.
C. Pengolahan
Sinyal
Sinyal dapat diolah dengan menggunakan operasi-operasi
tertentu terhadap suatu sinyal, baik operas-operasi elementer maupun
operasi-operasi kompleks. Pengolahan sinyal terdiri dari dua, Digital Signal
Processing (DSP) dan Analog Signal Processing (ASP). DSP atau yang disebut
dengan pengolahan sinyal digital adalah proses pengolahan sinyal menggunakan
teknik digital.
Pengolahan sinyal digital lebih sering digunakan daripada
pengolahan sinyal analog (PSA), karena PSA lebih kompleks. Adapun kelebihan
pengolahan sinyal digital antara lain mudah dimodifikasi, mudah dikembangkan,
lebih murah, dan operasi yang digunakan PSD dapat dikembangkan menggunakan
perangkat lunak yang berjalan dengan PC. Bidang penggunaan PSD antara lain
untuk medis, komersial, telepon, peralatan militer, dan industri. Contoh
penggunaan pada bidang medis PSD yaitu penggambaran diagnosa pasien (CT dan
MRI) dan analisi elektrokardiogram. Contoh pada bidang komersial yaitu video
conference dan special efek film. Contoh pada bidang militer yaitu penggunaan
radar dan sonar.
D. Klasifikasi
Sinyal
Sinyal
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sinyal dari variabel bebas dan sinyal dari variabel
tidak bebas
Sinyal yang
berasal dari variabel tidak bebas berupa:
·
Nilai real :
·
Nilai kompleks :
·
Bilangan vector (multikanal) :
Sinyal yang berasal
dari variabel bebas berupa:
·
Sinyal suara manusia, terdiri dari satu variabel suara
yaitu waktu, .
·
Sinyal gambar, terdiri dari dua variabel bebas, yaitu .
·
Sinyal (mono) TV, terdiri dari tiga variabel bebas, yaitu
Sinyal yang terdiri dari lebih dari satu variabel
bebas disebut juga sinyal multidimensi.
3. Sinyal
waktu-kontinu dan sinyal waktu-diskrit
Sinyal
waktu-kontinu merupakan sinyal dengan waktu real, dikenal sebagai sinyal
analog.
x(t),
dengan t = real.
Sedangkan sinyal
waktu-diskrit memiliki waktu bernilai integer.
x(n),
n = integer.
Sinyal Waktu Diskrit |
3. Sinyal
bernilai-kontinu dan sinyal bernilai-diskrit
Sinyal
bernilai-kontinu mengambil semua nilai yang ada pada rentang terbatas maupun
tak terbatas.
Sedangkan
sinyal bernilai-diskrit mengambil nilai yang ada pada rentang terbatas yang
telah ditentukan. Sinyal waktu-diskrit yang memiliki nilai diskrit dikenal
dengan sinyal digital
Sinyal Bernilai Diskrit |
4. Sinyal Acak dan Sinyal Determinan
Sinyal
determinan merupakan sinyal yang dapat dideskripsikan menjadi fungsi yang
spesifik, misalnya tabel data.
Sinyal Determinan |
Sedangkan
sinyal acak adalah sinyal yang mengambil nilai acak setiap saat, harus
dimodelkan secara probabilitas.
5. Sinyal Periodik dan Sinyal Apriodik
Sinyal
periodik memiliki waktu yang periodik atau beraturan (memiliki pola). Ciri
sinyal periodik:
, untuk semua nilai n.
Sinyal Periodik |
Sedangkan sinyal aperiodik
tidak memiliki waktu yang tetap-beraturan.
DAFTAR PUSTAKA
John G. Proakis dan Dimitris
G. Manolakis, Digital Signal Processing, Principles, Algorithms, and
Applications,third edition, Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall
Inc., 1996.
André
Quinquis, Digital Signal Processing using MATLAB®, ISTE Ltd. dan John
Wiley & Sons Inc., London, 2008.
Comments
Post a Comment