Posts

Aku dan Biru

Aku tak tau bagaimana masa depanku. Tapi, sepertinya takdirku bisa kubaca. Bisa kureka. Mungkin. Dari apa yang kusuka, apa kebiasaanku, apa lingkunganku. Sepertinya. Memikirkan masa depan, jadi apa diri ini terlalu memusingkan. Apa yang menjadi kesukaanmu, minatmu, belum tentu kau bisa berkecimpung di dalamnya nanti.

Kenangan

Kenangku tak bersisa Terhisap tiap bait alunan Dari sajak-sajak lagu persembahan Untuk malam purnama Selesaikanlah Hasratmu yang tak terbaca sedikitpun Dari sepasang mata ini Dari mata hati ini Dalam waktu amat lelah Bilakah sosokku enyah Dapatkah kau menyapa kembali? 27 Juni 2013 Bandung

Sendiri

Aku tetap tak bergeming Di sini DI sudut ruang Gelap dan sunyi Entah melamun apa Di luar sana Orang-orang ramai Entah untuk apa Bisikku padamu "Tetap disini tuanku" "Mendekatlah" "Mendekap hilang gelisah" Nyatanya, kita berbeda dunia 27 Juni 2013 Bandung

'Aku Adalah Fana'

'Aku adalah fana' yang terjebak dalam cinta Cerita manis dua orang manusia pada ruang, pada dunia Menguap dalam hening Mengabur dalam kabut Seiring nafas terhembus detik Sampai kini hati berbicara tertuju pada kegilaan Kegilaan yang dimatanya hanya dia Pangeran di kala senja Memberi dentuman, guncangan Pengeran menggenggam cinta baru! 'Aku adalah fana' yang mematung dalam kesedihan 21 Juni 2013 Bandung

Rindu

Guntur menggelegar mekekakkan telinga Bergemuruh tangguh Hujan berderai deras Di bawah lembayung senja Berlalu-lalang makhluk bernyawa Ramai, penuh sesak Sendu, sunyi merengkuh Rindu menenggelamkanku 23 Mei 2013 Bandung

Sayap - Sayap Patah

Langit seketika diliputi gumpalan awan kelabu Tetes-tetes air jatuh dalam relung jiwa Di dalamnya luka dan sayatan-sayatan Menggores senyuman mengoyak kebahagiaan Sayap-sayap patah Jiwa-jiwa retak Cinta itu … Tak lagi bermakna, tak lagi bernyawa Seperti tak mengenal kasih itu apa Lalu, jiwa itu kosong

Refleksi Langit Senja

Aku suka warna langit Ketika surya berpulang dari tugasnya Terhampar biru tua keunguan Bintang-bintang yang malu-malu Gumpalan kapas langit yang sedang absen Gemuruh air terjun Gemericik air dari orang berwudhu Bersiap menghadap Tuhannya Atmosfer semakin dingin Dan nyanyian jangkrik di mulai Di persimpangan Muara Sipongi.