Aku dan Biru
Aku tak tau bagaimana masa depanku. Tapi, sepertinya takdirku
bisa kubaca. Bisa kureka. Mungkin. Dari apa yang kusuka, apa kebiasaanku, apa
lingkunganku. Sepertinya. Memikirkan masa depan, jadi apa diri ini terlalu
memusingkan. Apa yang menjadi kesukaanmu, minatmu, belum tentu kau bisa berkecimpung
di dalamnya nanti.
Saat masa di mana masalah muncul terus-menerus, dari hal
kecil sampai hal yang paling kompleks sekalipun. Banyak tanggung jawab yang
harus kau laksanakan sebagai “orang dewasa” yang terjun ke dalam masyarakat,
terjun ke dalam banyak tipuan. Memang menarik, jika kau bisa bebas berekspresi
dalam minat yang jadi pekerjaan kita.
Sayangnya, nyatanya begitu banyak yang memilih pekerjaan
karena besar nominal yang bisa didapatkan per bulannya, tapi tak menikmati
proses dalam bekerja. Sekedar paksaan, untuk menyambung hidupnya. Berhari,
berminggu, berbulan, bertahun-tahun. Sampai akhirnya tak sadar menjadi mayat
hidup. Awal bulan berpesta pora, 2 minggu kemudian mengelus dada untuk sepiring
makanan. Beruntung jika orang yang demikian ikhlas menjalankannya.
Kau tahu, aku pernah bermimpi menjadi seorang tentara wanita.
Rasanya keren memakai pakaian seragam militer dan bertugas. Begitu polosnya.
Bahkan pekerjaan tentara wanita yang sesungguhnya saja aku tak tahu. Hehe.
Pernah juga bercita-cita
jadi dokter. Rasanya keren bebaju putih di segani dan banyak membantu
menyembuhkan orang-orang. Waktu itu, begitu bersemangat belajar pengetahuan
alam. Khususnya mengenai penyakit, obat, dan bahan-bahan kimia dan lomba bidang
ilmu pengetahuan alam. Tapi akhirnya kabur-kaburan waktu dapat kesempatan
pelatihan untuk team olimpiade science tingkat SMP. Hehe..
Tapi tak pernah sedikitpun aku membayangkan untuk terjun
dalam dunia teknologi. Setelah bersekolah selama 10 tahun aku belajar di
sekolah vokasi jurusan IT. Tak pernah kebayang hal ini terjadi, sungguh! Hal
yang kuingat adalah aku pernah memikirkan dan bergumam kalau aku ingin sekolah
di sekolah yang gedungnya berwarna biru dan berseragam biru saking sukanya
warna langit pagi hari itu! Ternyata hal ini terjadi. Mungkin juga suatu
kebetulan. Kebetulan yang terjadi dua kali. Setelah lulus di sekolah vokasi
itu, aku pun masuk kampus vokasi swasta di Bandung daaaan kampus gedung biru!
Haha. Menarik jika difikir-fikir kembali.
Di semester 1, ulang tahunku terjadi ketika masa belajar di
sana. Lucunya, teman-temanku memberikan hadiah berwarna biru. Ada yang bungkus
kadonya berwarna biru juga. Bahkan ada hadiah boneka biru dan cake biru! Haha.
Menyenangkan sekali masa-masa itu. Sungguh! Aku tak pernah membayangkan hal
seperti ini terjadi. Seperti sekarang ini, aku memakai jaket biru tim ukm
robotic di kampusku. Setelah lomba robotika di Jogja dengan tim beranggotakan 3
orang dan seorang pembimbing. Ikon robot dalam tema lomba berwarna biru, logo,
kaus panitia, stiker, pin semua senada! Biru! Lalu, ini adalah lomba bidang IT
pertama yang aku ikuti setelah 3 tahun berkecimpung di dunia pendidikan bidang
IT. Kesannya? Menyenangkan! Aku menikmatinya, kufikir dengan melakukan itu maka
hidupku akan terlewati dengan mudah. Kau tahu, hidup tak semudah teori bukan?
7 Juli 2013. Kereta Lodaya Pagi jurusan Jogja –
Bandung.
Comments
Post a Comment